10 Jan 2016

Senja diantara Asap Rokok



merokok bagi sebagian orang adalah  kegiatan yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan mereka.
sebagian besar menganggap merokok adalah tanda bahwa mereka lelaki dan perkasa, tetapi belakangan ini juga dapat di temukan kaum hawa yang juga merokok.  merokok belakangan ini juga di sangkut pautkan sumber penyakit bagi sebagian orang. sebagian dari mereka yang merokok menanggapi berita merokok sumber penyakit dengan mempercayainya, sebagian mereka juga acuh.


      merokok telah melintasi berbagai jaman. di antara segelintir waktu yang terlewati ada mereka yang telah senja namun tetap saja merokok. simak ulasan dan saksi mereka akan kegiatan merokok ini.


nama : pak munipa
usia : 80 tahun
domisili : bondowoso
pekerjaan : buruh tani

 pak munipa telah hidup sejak jaman kolonial belanda, usianya kini telah mencapai usia 80 tahun. pak munipa hidup bersama istri dan ke 2 anaknya. setiap hari pak munipa mengaku menghabiskan rokok  hingga 40 batang. pak munipa menjadikan merokok sebagai pengisi di sela aktivitasnya. rokok berjenis klobot, rokok tembakau bikinan sendiri, serta rokok yang berupa pack sering mampir dalam hari hari pak munipa.

pak munipa mengaku tak ada penyakit satupun yang datang akibat dirinya di usia senja ini. tentu saja yang saya tanyakan adalah penyakit yang di tulis seperti di bungkus rokok atau tentang berita rokok lainnya. pak munipa mengau sesekali penyakit datang, namun itu adalah penyakit faktor usia, seperti pusing, mata rabun, dan mudah lelah. pak munipa tidak mempercayai akan efek rokok yang di utarakan media.istrinya pun memaklumi, kebiasaan suaminya  telah sejak muda merokok sembari dia beraktivitas. sesekali hanya mengingatkan untuk tidak terlalu banyak dan menyediakan air hangat untuk di konsumsi pak munipa.


nama : Mihaya
usia :  86 tahun
domisili : Bondowoso
pekerjaan : buruh kasar

pak mihaya saat ini berusia 85  tahun, beliau mengaku telah hidup sejak jaman belanda, peralihan jepang, hingga masa belanda datang masuk kembali ke indonesia. pak mihaya bekerja sebagai buruh kasar, sesekali juga ia menjual kayu untuk warga sekitar, pak ihaya kini tinggal bersama istri dan ketiga anaknya.pak mihaya membuat rokok sendiri dia sering menyebutnya "rokok lingwe linting dewe".
pak mihaya mengaku tiap harinya menghabiskan rokok sekitar 30 rokok. di sela sela dia sebagai buruh kasar dia juga masih tetap mengkonsumsi rokok.  dia mengaku tak ada penyakit yang menghampiri terutama penyakit yang berkaitan dengan rokok dan sebagainya. hanya saja oenyakit darah rendah dan rematiknya sesekali datang.

istri dan anaknya hanya bisa maklum. dia menuturkan bahwa pak mihaya jika tak merokok sering terlihat lemas dan tak bergairah dalam menjalani aktivitasnya.sering pula menuturkan jika suaminnya pusing, rokok adalah alternatif pertama yang di minta suaminya untuk kesembuhannya.
untuk masalah isu rokok berpenyakit pak mihaya tidak begitu memperhatikan, bahkan tidak mempercayainya. dia menuturkan bahwa tiap orang memiliki tingkat ketahanan yang berbeda beda.


nama : Sulastri
usia :80 tahun
pekerjaan : buruh tani
pak sulastri adalah seorang perkokok yang tak terlalu banyak dalam menghabiskan rokok, kesehariannya sebagai buruh tani membuatnya kesulitan bila bekerja sambil merokok. pak sulastri mengaku hanya menghabiskan 3 - 5 batang saja perhari, di masa mudanya pak sulastri juga pernah merasakan mengkonsumsi rokok dengan skala banyak. dia mengaku sehari pernah mengkonsumsi 30 batang, dan seluruhnya adalah rokok yang dia beli, bukan rokok yang berjenis "lingwe". seiring bahan pokok yang semakin meningkat pak sulastri memutuskanm untuk mengurangi konsumsi rokoknya.




istri pak sulastri mengaku tidak keberatan akan kegiatan merokok suaminya. meski terkadang penyakit lambung suaminya datang, pak sulastri mengaku tetap mengkonsumsi rokok. sesekali pak sulastri di ingatkan untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi rokok jika kondisi badannya tidak sehat. pak sulastri sendiri mengaku tidak percaya akan isu penyakit yang di timbulkan oleh rokok.


nama : Tohari
pekerjaan : buruh tani
usia : 68 tahun

pak tohari adalah seorang buruh tani yang kesehariannya mengkonsumsi rokok sebanyak 4 bungkus, terkadang rokok lintingan sendiri juga mampir untuk menemani keseharian pak tohari. pak tohari memulai kegiatan merokok sejak ia masih di bangku sekolah dasar bila di sandingkan pada masa sekarang. kebebasan untuk merokok dibiarkan oleh orang tuanya sejak dulu, maka tak kaget jika semakin tua pak tohari semakin banyak mengkonsumsi rokok.

pak tohari dalam kesehariannya hidup sendiri. istri dan anaknya telah meninggalkannya terlebih dahulu. untuk urusan kesehatan, ia percaya bahwa tak ada hubungannya penyakit dengan rokok yang ia hisap.pak tohari hanya meyakini, banyak kebohongan yang semakin hari semakin di gembar gemborkan oleh media massa. dan ia tak terpengaruh untuk mengurangi konsumsi rokoknya.