Wayang warisan Leluhur | Pojok Wawasan 2nd
Dalam bahasa Jawa, istilah “wayang ” diartikan sebagai “bayang”, mengacu pada sebuah teater tuturan yang menggunakan teknik bayangan dan efek cahaya dan diiringi oleh musik gamelan.
Kata wayang juga sering mengacu pada boneka wayang itu sendiri. Boneka ini dikendalikan dan disuarakan oleh “dalang” dalam pertunjukan yang dapat berlangsung selama berjam-jam bahkan sampai sehari full.
Sebagian besar pertunjukan didasarkan pada dua cerita epik dari India - Mahabarata dan Ramayana. Di Bali dan Jawa, pertunjukan wayang cenderung menggabungkan kisah-kisah Hindu dengan ide-ide Buddha, Islam, serta cerita-cerita rakyat dan mitos.
Di Indonesia, ada beragam jenis wayang. Wayang hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan medium, termasuk dalam bentuk gulungan gambar, kulit, kayu, dan topeng.
berikut adalah 5 jenis wayang paling populer di indonesia...
Wayang Beber |
Wayang beber merupakan salah satu jenis wayang tertua di Indonesia. Dalam pertunjukan narasi ini, lembaran gambar panjang dijelaskan oleh seorang dalang. Wayang beber tertua dapat ditemukan di Pacitan, Donorojo, Jawa Timur. Selain dari kisah-kisah Mahabharata dan Ramayana, wayang beber juga menggunakan kisah-kisah dari cerita rakyat, seperti kisah asmara Panji Asmoro Bangun dan Dewi Sekartaji.
Wayang Kulit |
wayang kulit atau wayang kulit purwa. Wayang ini berbentuk pipih dan terbuat dari kulit kerbau atau kambing. Lengan dan kakinya bisa digerakkan. Di Bali dan Jawa, pertunjukan wayang kulit sering kali menggabungkan cerita-cerita Hindu dengan Budha dan Islam. Selain kisah-kisah religius, cerita-cerita rakyat serta mitos sering digunakan.
Wayang Klitik |
Yang ke tiga adalah Wayang Klitik
Wayang Klitik ini mirip dengan wayang kulit, namun terbuat dari kayu, bukan kulit. Mereka juga menggunakan bayangan dalam pertunjukannya. Kata “klitik” berasal dari suara kayu yang bersentuhan di saat wayang digerakkan atau saat adegan perkelahian, misalnya. Kisah-kisah yang digunakan dalam drama wayang ini berasal dari kerajaan-kerajaan Jawa Timur, seperti Kerajaan Jenggala , Kediri, dan Majapahit. Cerita yang paling populer adalah tentang Damarwulan. Cerita ini dipenuhi dengan kisah perseturan asmara dan sangat digemari oleh publik.
Wayang Golek |
Yang ke empat adalah Wayang Golek
Pertunjukan ini dilakukan menggunakan wayang tiga dimensi yang terbuat dari kayu. Jenis wayang ini paling populer di Jawa Barat. Ada 2 macam wayang golek, yaitu wayang golek papak cepak dan wayang golek purwa. Wayang golek yang banyak dikenal orang adalah wayang golek purwa. Kisah-kisah yang digunakan sering mengacu pada tradisi Jawa dan Islam, seperti kisah Pangeran Panji, Darmawulan, dan Amir Hamzah, pamannya Nabi Muhammad s.a.w
Wayang Wong (Orang) |
Yang Terakhir adalah Wayang Wong (Orang)
Wayang Wong merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional Jawa, khususnya Jawa Tengah. Cerita yang dimainkan didasarkan pada kisah Mahabrata dan Ramayana yang mengandung pesan moral, dan sudah menyatu dalam jiwa masyarakat setempat. Tata panggungnya yang unik dan eksotis membuat penonton serasa terbawa kembali ke zaman dahulu.
Wayang orang pertama kali muncul pada abad ke-18 di Solo, diciptakan oleh KGPAA Mangkunegoro I. Seni pertunjukan ini terinspirasi dari seni drama yang berkembang di Eropa. Kemudian pada tahun 1899, Paku Buwono X meresmikan Taman Sriwedari sebagai taman hiburan untuk umum, dan pada saat itu ada pementasan pertunjukan wayang orang yang hingga kini tetap bertahan.
Jika ingin menyaksikan seni pertunjukan khas Solo ini, berkunjunglah ke Taman Hiburan Sriwedari yang hingga saat ini masih mementaskan wayang orang. Wayang Orang Sriwedari pernah mengalami masa keemasannya sekitar tahun 1960–1970. Namun sejak tahun 1985, ketika tayangan-tayangan televisi mulai menjamur, penonton wayang orang semakin berkurang. Salah satu upaya mereka untuk menarik penonton adalah dengan membenahi gedung pertunjukan yang sudah berusia lebih dari 100 tahun itu.
semoga bermanfaat.....